Powered By Blogger

Minggu, 27 April 2014

Untuk Yang Pacaran dan Yang Mau Menikah

Kutipan ustad Felix Siauw tentang pacaran dan buku Udah Putusin Aja
X             : Tad, kenapa Anda menyuruh orang yang pacaran untuk putus sih? Kenapa engga nyuruh buat nikah aja?
UFS        : Saya kasih tahu, kenapa saya suruh orang untuk putusin? Karena orang pacaran tidak pernah lihat nikah. Karena dia tidak lihat nikah, maka itu dia pacaran. Paham maksud saya? Jadi ibarat kayak UMPTN. Jadi kemudian ada laki-laki yang kemudian enggan lulus uji komitmen, kemudian jurusannya pacaran. Karena pacaran itu tidak pernah komitmen, maka dari itu saya suruh putus dulu. Baru sesudah putus, kaji islam dulu, perbaiki agamanya, baru deh nikah. Baru boleh silahkan, karena nikah tanpa ilmu itu bunuh diri. Mengerikan, mengerikan serius.
X             : tad, terus kalo kita pacaran, kita engga bisa mengenal satu sama lain dong.
UFS        : orang yang saling mencintai karena Allah itu kemudian engga perlu berkenalan. Karena orang yang sama-sama mencintai Allah akan saling mencintai juga. Engga perlu kemudian dia berkenalan, karena dia sudah pasti kenal. Kenapa sudah pasti kenal? Karena sudah mengenal Allah. Anda nikah karena wajah, siap-siap cintanya pudar dalam waktu 3 hari. Karena dalam waktu 3 hari rumput tetangga pasti lebih hijau. Kalau menikah karena harta, perlu waktu 3,5 bulan untuk membuat cinta itu hilang. Karena apa? Untuk balik nama. Tapi kalau cintanya karena Allah insya Allah tidak akan pernah hilang. Karena dijaminkan pada sebuah Dzat yang Dzat itu akan abadi, maka cintanya juga akan abadi.

Ketika suami mempunyai istri, kemudian bermaksiat, maka ia akan mendapatkan dosanya. Dalam sebuah percakapan, seorang ulama mengatakan, “Seorang perempuan, istri yang bermaksiat, dan kemudian suaminya tidak bisa meluruskan dia, maka Allah membangunkan baginya rumah di neraka. Suaminya dibangunkan oleh Allah rumah di neraka, kenapa, karena istri adalah tanggung jawab dia.” Maka jangan main-main. Saat akad nikah itu, ketika wali berkata, “Saya nikahkan ini bin ini dengan itu binti itu dengan mas kawin...”. Kemudian dijawab, “Saya terima nikahnya...” seketika itu juga berpindah tanggung jawab dari orang tua kepada suami. Kasih makan, pendidikan, pendampingan, pengayoman, segalanya pindah kepada suami.


Makanya, seandainya seorang orang tua kemudian menikahkan anak perempuannya pasti nangis. Karena apa? Karena seluruh yang sudah dia buat selama ini dia percayakan pada orang lain. Saya secara pribadi yang mempunyai anak tergedhe perempuan 4 tahun, tapi sampai sekarang saya bingung gimana kalau satu hari saya menikahkan dia. Saya sudah kasih pendidikan yang paling bagus, saya sudah kasih pendampingan yang paling bagus, ilmu agama, dan sebagainya, untuk menyerahkan orang lain itu tidak mudah. Ketika berpindah itulah maka bapaknya tidak lagi berdosa kalau anaknya bermaksiat. Karena yang menanggung dosa suaminya. Maka saat itu juga berpindah, bahwa seorang istri harus lebih taat kepada suaminya dibandingkan dengan keluarganya. 

Minggu, 20 April 2014

Fenomena "Pacaran" di Indonesia

Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tulisan ini semata-mata saya buat hanya untuk mengutarakan apa yang sedang saya pikirkan sekarang. Karena status facebook terlalu kecil untuk memuat tulisan ini, saya memilih untuk menuliskannya di blog. Agar orang dapat tahu, dan terlebih bisa memberikan masukan terhadap tulisan ini.

Pacaran adalah fenomena yang sepertinya sudah biasa terjadi di negara kita khususnya. Entah apakah terjadi di negara lain atau tidak, yang pasti fenomena ini sudah menjadi budaya di negeri kita sendiri. Fenomena ini pula yang menjadi awal berubahnya saya yang insya Allah lebih baik dari saya yang dulu, yang bergelimang dosa dan maksiat di sana sini.

Pacaran, entah anda menyebut pacaran itu sebagai apa, dan dengan melakukan apa, yang terpenting pacaran adalah haram menurut saya. Apakah anda ingin menyalahkan saya? Membela diri anda sendiri dengan pacaran  yang anda lakukan? Silahkan. Itu hak anda. Saya hanya ingin mengutarakan apa yang ada di benak saya sekarang.

Pacaran haram di dalam Islam. Islam tidak mengajarkan pacaran untuk melakukan pendekatan sebelum nikah. Karena anda tahu sendiri bahwa pacaran itu identik dengan berduaan, atau yang lebih lagi ada pegangan tangan, berpelukan, bermesraan, berciuman, bahkan untuk melakukan hubungan badan (zina) padahal belum halal secara agama. Apa yang ingin anda bela dari pacaran yang anda lakukan? Anda ingin membela pacaran anda syariah, Islami, atau jauh dari maksiat. Sekarang coba anda fikirkan, apa guna pacaran buat anda? Hanya akan mengurangi waktu, tenaga, dan harta anda semata untuk orang yang entah jodoh anda atau bukan! Waktu, anda akan membuang waktu berdua untuk orang yang belum halal berdua dengan anda, maksiat bukan? Anda akan menunda waktu ibadah anda, contoh : "Sayang, shalat dulu. Udah adzan." Anda lebih memilih mengingatkan pacar anda terlebih dahulu ketimbang menyegerakan diri anda sendiri untuk melakukan shalat. Itu adalah salah satu indikasi bahwa anda lebih mementingkan orang lain ketimbang Allah SWT. Tenaga, anda akan rela melakukan apapun berdua, kemanapun berdua, dan dimanapun berdua untuk orang yang hanya akan memberikan dosa dari apa yang anda lakukan berdua tersebut. Bandingkan jika anda bisa melakukan kegiatan lain seperti beribadah yang malah akan memberikan anda pahala ketimbang kegiatan kurang bermanfaat bersama pacar anda. Lalu harta, tidak perlu dipertanyakan lagi. Anda akan membelikan apapun kesenangannya, kesukaannya, keinginannya, untuk orang yang entah itu jodoh anda atau tidak.

Alhamdulillah, akhir tahun ini saya diberi hidayah oleh Allah SWT untuk meninggalkan pacaran. Mungkin saya dahulu kebanyakan adalah anda yang sekarang (mungkin), yang tahu bahwa pacaran itu haram untuk agama Islam, namun tak acuh dan "Ahh, I don't care." terhadap hukum tersebut. Namun Allah berkehendak lain. Allah mengabulkan apa yang sering saya ucapkan dalam doa untuk menjadikan saya orang yang lebih baik dari yang kemarin, yang sering melakukan dosa dan maksiat.

Pasti sulit meninggalkan kebiasaan yang sering melekat pada diri anda, apalagi untuk waktu yang cukup lama. Itulah hal yang terjadi dalam diri saya waktu itu, waktu saya memilih apakah tidak akan pacaran, atau pacaran dengan cara Islami (seperti yang dilakukan beberapa orang untuk membenarkan kesalahan mereka). Saya bercerita kepada seseorang teman saya yang pacaran, dan yang tahu kalau pacaran itu haram, tentang dilema yang melanda saya di waktu itu. Dia menceritakan cara pacaran yang ia jalani sekarang. Yang syar'i menurutnya, dengan tidak melanggar agama, dan yang lain. Itu adalah salah satu opsi yang saya perhitungkan dari opsi lain yaitu memutuskan untuk tidak pacaran.

Akhirnya alhamdulillah setelah sekian lama berpikir saya memutuskan untuk tidak pacaran lagi. Untuk beberapa orang yang mengetahui saya pacaran mungkin akan kaget, bahwa pada bulan Januari lalu saya memutuskan untuk tidak pacaran dan membiasakan hidup dengan hukum yang berlaku di Agama Islam, bukan di lingkungan saya.

Saya berfikir, untuk apa saya melakukan pacaran (yang katanya Islami) namun tetap saja dengan status pacaran? Itu hanya akan menghabiskan banyak 3 hal di atas, dan tidak ada bedanya dengan tidak pacaran bukan? Bahkan anda akan lebih leluasa berteman dengan banyak orang tanpa harus takut menyakiti perasaan seseorang yang anda anggap 'calon pendamping hidup'. Anda tetap bisa melakukan banyak aktivitas tanpa harus mengabari si-dia tentang apa yang anda lakukan sekarang. Dan tidak perlu merasa sakit hati pula jika akhirnya salah satu diantara kalian selanjutnya tidak menjadi bagian dari yang lain. Percaya saja bahwa Allah akan memberikan jodoh yang terbaik sesuai dengan kepribadian yang kalian miliki.

Lalu, fenomena yang lain yang akan saya ceritakan tentang pacaran adalah tentang kedua orang laki2 dan perempuan. Si L (laki2) bersahabat dengan si P (perempuan). Si L bersahabat kurang lebih 2 tahun dengan si P yang berawal dari teman kedua orang tersebut. Si L dulu sering main bertiga dengan P. Namun akhir2 ini setelah si L dan P mempunyai pacar masing2, persahabatan mereka mulai renggang. Jarang ada komunikasi, apalagi untuk bertatap muka.
Bahkan si L merasa sakit hati dan tidak enak hati, ketika kedekatan antara si L dan P yang notabene hanyalah pertemanan membuat pacar si P cemburu. Entah secara tidak langsung ataupun secara langsung, pacar si P ingin si P menjauhi si L atau sekedar jaga jarak. Padahal, komunikasi keduanya hanya berlangsung di social media saja. Namun itu sudah cukup untuk menyulut api cemburu pacar si P. Akhirnya, karena si L menghormati si P dan pacarnya, si L mengalah dan menjauh. Dan memaksa dirinya untuk tidak berkomunikasi dengan si P untuk menjaga perasaan keduanya.

Bayangkan, mana yang lebih tersakiti? Si L atau pacar si P? Pasti si L. L yang hanya berteman, menjalin silaturahmi dan tidak berpacaran, malah dijauhi si P hanya karena si P lebih memilih pacarnya. Padahal jika anda mengamati secara lebih detail, pacar si P hanya akan menambah dosa kepada si P lewat pacaran yang mereka berdua lakukan. Si L padahal mempunyai banyak sekali unek2 yang ingin disampaikan kepada si P agar si P menjadi insan yang lebih baik lagi. Tentang haramnya pacaran mereka, tentang hijab si P yang belum benar, dan masih banyak lagi. Sekarang apa daya, kebaikan si L untuk membuat si P lebih baik lagi hanya akan menguap di pikiran si L.

Sudahlah, putuskan saja seseorang yang engkau anggap calon pendampingmu. Jangan takut tidak ada pendekatan sebelum menikah. Islam mengajarkan ta'aruf kok. Untuk mengenal satu sama lain sedalam2nya. Jadi endak usah membela pacaran hanya untuk berkata "Terus gimana caranya nikah kalo endak pacaran dulu?". Percayalah, jika engkau melakukan apa yang diajarkan Rasulullah SAW dan Allah SWT, niscaya hidupmu akan tenang tanpa ada ketakutan.

Putus belum berarti tidak berjodoh kan? Sebelum janur kuning melengkung, engkau masih bisa berdoa kepada Allah untuk mendapatkan jodoh yang terbaik. Allah akan memberimu yang terbaik, bukan memberimu yang engkau suka yang belum tentu baik. Mungkin didalam kebaikan ada keburukan, dan mungkin pula didalam keburukan ada kebaikan yang lebih jauh bermanfaat.

Mungkin lewat catatan ini seseorang akan tergugah hatinya dan sadar. Dan bisa menelaah mana yang benar mana yang salah. Bisa memilih yang benar, dan meninggalkan yang salah. Persahabatan lebih indah daripada kemaksiatan dan jauh lebih bermanfaat ketimbang pacaran.

Maaf jika mungkin tulisan ini menyakiti perasaan orang lain, atau ada yang salah dalam penulisan dan perspektif. Sekali lagi ini hanya ungkapan hati si penulis. Tidak ada unsur untuk menyakiti ataupun menggurui. Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

NB : Koreksi jika ada kesalahan. Penulis akan dengan senang hati melakukan ralat terhadap tulisan ini.


Selasa, 27 November 2012

Manchester United

Manchester United F.C. (biasa disingkat Man UtdMan United atau hanya MU) adalah sebuah klub sepak bola papan atas di Inggris yang berbasis di Old TraffordManchester. Dibentuk sebagai Newton Heath L&YR F.C. pada 1878 sebagai tim sepak bola depot Perusahaan Kereta Api Lancashire dan Yorkshire Railway di Newton Heath, namanya berganti menjadi Manchester United pada 1902. Meski sejak dulu telah termasuk salah satu tim terkuat di Inggris, barulah sejak 1993Manchester United meraih dominasi yang besar di kejuaraan domestik di bawah arahanSir Alex Ferguson - dominasi dengan skala yang tidak terlihat sejak berakhirnya eraLiverpool F.C. pada pertengahan 1970-an dan awal 1980-an. Sejak bergulirnya era Premiership pada tahun 1992, Manchester United adalah tim yang paling sukses dengan dua belas kali merebut trofi juara.
Meskipun sukses di kompetisi domestik, kesuksesan tersebut masih sulit diulangi di kejuaraan Eropa; mereka hanya pernah meraih juara di Liga Champions tiga kali sepanjang sejarahnya (1968, 1999, 2008). Sejak musim 86-87, mereka telah meraih 22 trofi besar - jumlah ini merupakan yang terbanyak di antara klub-klub Liga Utama Inggris. Mereka telah memenangi 19 trofi juara Liga Utama Inggris (termasuk saat masih disebut Divisi Satu). Pada tahun 1968, mereka menjadi tim Inggris pertama yang berhasil memenangi Liga Champions Eropa, setelah mengalahkan S.L. Benfica 4–1, dan mereka memenangi Liga Champions Eropa untuk kedua kalinya pada tahun 1999 dan sekali lagi pada tahun 2008 setelah mengalahkanChelsea F.C. di final. Mereka juga memegang rekor memenangi Piala FA sebanyak 11 kali. Pada 2008, mereka menjadi klub Inggris pertama dan klub Eropa kedua yang berhasil menjadi Juara Dunia Antarklub FIFA.